DEWATOGEL – Turis China di Bali memiliki kebiasaan unik. Mereka tak hanya menikmati alam Pualu Dewata, namun juga cukup royal berbelanja.
Penerbangan dari dan ke China disetop oleh pemerintah Indonesia sebagai imbas wabah virus corona. Padahal, banyak agen perjalanan di Bali yang secara khusus melayani turis dari Negeri Panda itu.
“Association of The Indonesian Tours and Travel (ASITA) Bali mempunyai 400-an agen di Bali. Nah, yang khusus mengurusi turis China sekitar 80 agen. Tapi, yang aktif sekitar 60-an. Tak ada penerbangan langsung dari dan ke China membuat mereka rugi,” ujar Putu Winastra, Sekretaris ASITA Bali, Rabu (5/2/2020).
Kerugian itu amat terasa, apalagi virus corona muncul saat liburan Imlek. Menurut Putu, dalam momen Imlek ini Bali rugi sekitar Rp 100 Milyar.
Memang, Bali tak pusing. Karena nyatanya ada banyak turis China yang datang dari negara lain.
“Biasanya agen kami juga melayani turis Taiwan, jadi ya bisa menutupi,” tutur Putu.
Tetap menjaga kegiatan di Bali, turis China banyak yang masih betah untuk liburan. Nyatanya masih ada sekitar 3.000-an turis China yang tersebar di Bali.
Memperpanjang liburan dengan bantuan imigrasi, turis China masih liburan seperti biasa di Bali. Gaya liburan mereka pun sangat menguntungkan pelaku pariwisata.
“Mereka berduit, kegiatan favoritnya suka shopping, cruise, rafting dan water sport lainnya,” ujar Putu.
Dalam paket liburan 5 hari, turis China bisa menghabiskan uang USD 300-500 atau sekitar Rp 6,8 jutaan. Terbayang dong kalau mereka memperpanjang liburan?