DEWATOGEL – Penyakit Trigeminal Neuralgia (Nyeri wajah sebelah) bisa muncul pada satu cabang daerah persarafan atau lebih. Sehingga area nyeri biasanya di dahi, pipi, gusi, dagu, bibir atas dan bawah dan juga antara hidung dan bibir.
Dijelaskan dr. Heri Aminuddin, SpBS, Trigeminal Neuralgia merupakan saraf kranial ke V dan memiliki 3 cabang yaitu oftalmikus, maksila dan mandibula.
“Ketiga cabang itu mempersarafi pipi, bibir atas, hidung, rongga mulut, rahang dan otot pengunyah,” kata dr Heri dalam Webinar yang digelar RS Bunda Jakarta, ditulis Sabtu (26/3/2022).
Hal itulah, lanjut dr Heri, yang menyebabkan penyakit ini terasa nyeri seperti tertusuk, terbakar, tersayat benda tajam, tersengat listrik dan kadang kesemutan.
“Serangan nyeri tiba-tiba, juga bisa terjadi. Dan singkat (1 detik hingga 2 menit), jumlah serangan bervariasi: bisa beberapa kali hingga ratusan per hari. Kadang nyeri tidak muncul sama sekali (masa refrakter) dan muncul tiba-tiba pada waktu yang tak terduga,” jelasnya.
Klasifikasi Trigeminal Neuralgia
Menurut dr Heri, Trigeminal Neuralgia terdiri atas tipe klasik dan atipikal.
Klasik (Tipe 1): nyeri, rasa terbakar hebat dan nyeri tiba-tiba pada wajah bagian manapun.
Atipikal (tipe 2): nyeri, terbakar atau tertusuk dan intensitas nyeri lebih rendah daripada tipe 1 namun lebih konstan.
Menurut IHS (International Headache Society), Nyeri yang ditimbulkan pun terdiri dari:
1. Nyeri paroksismal dan terasa di area cabang maksilaris, sensorik cabang maksilaris dan atau mandibularis
2. Bisa berlangsung 30 menit yang berikutnya menyusul antara beberapa detik sampai menit
3. Nyeri merupakan gejala tunggal dan utama
4. Penderita berusia lebih dari 45 tahun, perempuan lebih sering (mengalami) dibanding laki-laki.
– Simptomatik (Akbat tumor, multiple sclerosis atau kelainan tulang tegkorak)
1. Nyeri terus menerus dan terasa di area cabang optalmikus dan nervus infra orbitalis
2. Nyeri timbul terus menerus dengan puncak nyeri lalu hilang timbul kembali
3. Muncul rasa anethe/hipestesia atau kelumpuhan saraf kranial berupa gangguan outonom (Horner syndrome)
4. Tidak ada perbedaaan antara perempuan dan laki-laki serta tidak terbatas pada golongan usia
Karakteristik nyeri Trigeminal Neuralgia
dr Heri mengatakan, nyeri Trigeminal Neuralgia juga memiliki karakteristik:
1. Menyebar sepanjang satu atau lebih cabang saraf trigeminal, tersering pada cabang mandibularis atau maksilaris.
2. Terjadi mendadak/tiba-tiba kuat, tajam, superficial, serasa menikam atau membakar
3. Unilateral
4. Nyeri dapat timbul spontan atau dipicu oleh aktvitas harian seperti makan, minum, menyikat gigi, berbicara, tertawa/tersenyum dan mencuci wajah, area picu dapat ipsilateral atau kontralateral
5. Ada masa refrakter saat tidak ada gejala sama sekali
dr Heri menerangkan, pengobatan Trigeminal Neuralgia dilakukan atas rekomendasi EFNS (European Federation of Neurological Society) dengan pemberian carbamazepin dan oxcarbazepin (lini pertama) atau jika nyeri masih berlanjut biasanya dokter akan memberikan baclofen dan lamotrigin.
Selain dengan obat-obatan resep dokter, penanganan lainnya adalah dengan Percutaneous Balloon Compression (PBC). “Tindakan PBC ini merupakan salah satu pilihan untuk mengatasi nyeri terutama pada bagian tengah dan bawah wajah. Biasanya PBC dilakukan jika obat tidak dapat lagi redakan nyeri.”