DEWATOGEL– Seorang turis Jepang bernama Kikuchi Satoshi (60) tewas saat bermain flying fish di Tanjung Benoa, Bali. Penyebab flying fish jatuh bukan kesalahan pemandu.
Wayan Simpen, salah satu pemandu PT Bali Coral Dive and Marine Sport di Pantai Tanjung Benoa, menyebut angin tiba-tiba kencang saat Kikuchi Satoshi bermain flying fish pada Jumat (18/8/2023).
“Kemarin itu mendung. Anginnya (mendadak) kencang,” kata Simpen saat ditemui detikBali di Pantai Tanjung Benoa, Sabtu (19/8/2023).
Flying fish adalah wahana yang menantang adrenalin, karena wisatawan bisa merasakan sensasi perahu terbang di udara. Awalnya, wisatawan dipersilakan duduk terlentang di atas perahu karet berbentuk seperti kasur sembari memegang tali.
Perahu karet itu mula-mula ditarik ke tengah laut menggunakan perahu motor. PerlahanA, perahu karet yang mampu menampung dua orang itu akan terangkat ke udara. Wisatawan pun akan menikmati sensasi melaju dengan kecepatan tinggi hingga terangkat beberapa meter ke udara.
Simpen mengatakan bermain flying fish perlu memperhatikan beberapa hal, antara lain cuaca cerah, embusan angin pas, dan ombak di laut tidak terlalu tinggi. Hal itu untuk memastikan keseimbangan perahu karet berbentuk persegi yang ditarik oleh perahu motor berkecepatan tinggi.
Menurut Simpen, perahu karet flying fish dapat dinaiki oleh dua orang, termasuk seorang instruktur terlatih dan berpengalaman.
“Jadi kalau memang anginnya kencang, kami nggak naikin (menemani turis bermain flying fish),” kata Simpen.
Adapun, Satoshi datang ke Pantai Tanjung Benoa bersama keluarganya sekitar pukul 10.00 Wita. Pada sesi pertama, dua anak Satoshi bermain flying fish yang dikelola PT Bali Coral Dive sekitar dua putaran dan mereka landing dengan selamat.
Petaka terjadi ketika turis berusia 60 tahun itu bermain flying fish bersama putranya bernama Kikuchi Haruki dan ditemani seorang pemandu. Angin tiba-tiba berembus kencang, perahu yang dinaiki Satoshi dan Haruki oleng dan miring ke kanan.
Sontak, instruktur flying fish, Satoshi, dan Haruki terjatuh setelah terlepas dari pegangan. Mereka terjatuh sekitar tiga meter dari atas air.
Menurut Simpen, pemandu flying fish kesulitan mengendalikan perahu karet yang dinaiki turis Jepang itu lantaran angin yang tiba-tiba kencang. “Pas kami melakukan take off (perahu flying fish terbang), kami lepas (jatuh). Walaupun ada pemandu, kami kendalikannya susah. Kami nggak tahu (angin mendadak kencang),” tutur Simpen.